Ketika sebuah duduk kasus yang besar menghampiri kita, sering kali kita justru terfokus pada duduk kasus tersebut. Misalnya ketika kita mendengar informasi yang mengejutkan, kita mendapatkan telepon bahwa pasangan kita (istri/suami) kita mengalami kecelakaan, atau kita mendapatkan kabar bahwa anak kita terjatuh di sekolahnya. Apa yang kita lakukan?
Apa yang kita lakukan ketika kita mendapatkan kenyataan bahwa kita kalah dalam dalam sebuah tender? Atau kita mendapatkan informasi yang tidak mengenakan dan menyesakan dada?
Tentu ada rasa panik ! Bingung ! Atau kita pribadi mengambil telepon kita dan menghubungi orang yang berkaitan dengan duduk kasus tersebut.
Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Untuk menghadapi duduk kasus ibarat ini, Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam sudah menjelaskannya bagaimana caranya.
Mari kita simak sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang hasan.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى
Bukan menghubungi relasi,
Bukan panik,
Bukan galau,
Bukan panik,
Bukan galau,
Namun tuntunan Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa sallam shalat.
Mengapa shalat?
Karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman dalam surat Al Baqarah: 45,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Inilah resep diam-diam Nabi kita Shallallāhu 'alayhi wa sallam, dia mengerjakan shalat alasannya ialah Allāh akan menolong kita, ketika kita mendekat kepada-Nya.
Kita akan ditolong oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla ketika kita mengingatnya, kita akan dijaga oleh Allāh pada ketika kita menjaga hak-hak-Nya.
اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ
"Jagalah hak Allāh maka Allāh akan jaga dirimu."
(HR Tirmidzi)
"Jagalah hak Allāh maka Allāh akan jaga dirimu."
(HR Tirmidzi)
Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Oleh alasannya ialah itu, ketika kita mendapatkan informasi duka, informasi yang mengagetkan, informasi yang tidak menyenangkan maka segeralah ambil air wudhu kemudian bertakbiratul ihramlah dan shalatlah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Ibnu Abbas pernah berjalan disebuah jalan, kemudian ada orang yang menghampirinya dan memberitahukan bahwa saudaranya telah meninggal dunia.
Apa yang dilakukan beliau?
Beliau pribadi menepi dan dia pribadi shalat dua raka'at kemudian dia memanjangkan shalat nya berdoa kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, bersimpuh kepada Allāh kemudian sehabis dia mengucapkan salam, dia kembali ke tunggangannya dan dia berjalan sambil membaca Al Baqarah ayat 45.
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
"Mintalah pinjaman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan kesabaran dan dengan mengerjakan shalat."
Begitu juga yang dilakukan oleh ummu Kultsum ketika melihat suami tercintanya Abdurahman bin 'Auf itu pingsan dan dia khawatir luar biasa.
Apa yang dia lakukan ?
Allāhu Akbar, dia pribadi pergi ke masjid dan mengerjakan dua raka'at mengingat firman Allāh,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة
"Minta pinjaman kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat."
Dan inipun yang dilakukan oleh Nabi Ibrāhim 'alayhissalām ketika harus mendapatkan kenyataan bahwa istri tercintanya Sarah diambil oleh orang-orang penguasa Mesir dipisahkan darinya.
Apa yang dilakukan Nabi Ibrāhim 'alayhissalām? Apakah dia menghubungi manusia?
Dalam hadits Bukhari diceritakan, dia 'alayhissalām pribadi mengerjakan shalat dua raka'at salam, dua raka'at salam, dua raka'at salam, sehingga Sarah tidak bisa dijamah oleh penguasa Mesir tersebut.
Ini ialah resep Nabawi, resep untuk orang-orang beriman, yakin tidak bahwa Allāh bisa menolong kita.
Kerjakanlah shalat dekatkan diri kepada Allāh, bukan justru menjauh dan justru kita lebih bersahabat kepada insan ketika kita sedang mendapatkan masalah.
Mendekatlah kepada Allāh SWT dengan mengerjakan shalat dan sabar menghadapi duduk kasus tersebut.
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة
"Mintalah pinjaman kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat."
إِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ
"Jika anda meminta pinjaman mintalah pinjaman kepada Allāh, dan Allāh minta kita untuk mengerjakan shalat."
(HR Tirmidzi)
(HR Tirmidzi)
Kita harus yakin bahwa Allāh akan menolong kita dengan shalat kita tersebut jikalau sesuai dengan sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan dilakukan dengan penuh kekhusyukan penuh kerendahan dan penuh pengharapan kepada Allāh. Karena Allah sudah berjanji, dan Allah ialah Dzat yang Maha Menepati JanjiNya.
Advertisement