Tantangan lingkungan Indonesia masa depan sangat beragam. Namun, kata kuncinya yakni dinamika perubahan yang begitu cepat. Dinamika perubahan itu tercipta dari isu-isu menyerupai globalisasi, regionalisasi, knowledge economy, dan borderless world.
Dalam menghadapi situasi dunia yang dinamis menyerupai itu, bangsa ini harus punya perspektif yang berbeda ihwal tipe kepemimpinannya.
Pemimpin di masa mendatang bukan hanya pemimpin yang berkarateristik menyerupai diinginkan oleh para pengikutnya. Tapi, terdapat harapan-harapan bahwa Pemimpin di masa depan bisa memenuhi dan mempunyai kondisi-kondisi menyerupai berikut ini:
1. The meaning of direction (memberikan visi, arah, dan tujuan)
Seorang pemimpin yang efektif membawa kedalaman (passion), perspektif, dan arti dalam proses memilih maksud dan tujuan dari kepemimpinannya. Setiap pemimpin yang efektif yakni menghayati apa yang dilakukannya. Waktu dan upaya yang dicurahkan untuk bekerja menuntut akad dan penghayatan.
2. Trust in and from the Leader (menimbulkan kepercayaan)
Keterbukaan (candor) merupakan komponen penting dari kepercayaan. Saat kita jujur mengenai keterbatasan pengetahuan yang tidak ada seluruh jawabannya, kita memperoleh pemahaman dan penghargaan dari orang lain. Seorang pemimpin yang membuat iklim keterbukaan dalam kepemimpinannya yakni pemimpin yang bisa menghilangkan penghalang berupa kecemasan yang menimbulkan masyarakat yang dipimpinnya menyimpan sesuatu yang jelek atas kepemimpinnya. Bila pemimpin membagi informasi mengenai apa yang menjadi kebijakannya, pemimpin tersebut memberlakukan keterbukaan sebagai salah satu tolok ukur dari “performance” kepemimpinannya.
3. A sense of hope (memberikan impian dan optimisme)
Harapan merupakan kombinasi dari penentuan pencapaian tujuan dan kemampuan mengartikan apa yang harus dilakukan. Seorang pemimpin yang penuh impian menggambarkan dirinya dengan pernyataan-pernyataan menyerupai ini: saya sanggup memikirkan cara untuk keluar dari kemacetan, saya sanggup mencapai tujuan saya secara energik, pengalaman saya telah menyiapkan saya di masa depan, selalu ada jalan dalam setiap masalah. Pemimpin yang mengharapkan kesuksesan, selalu mengantisipasi hasil yang positif.
4. Result (memberikan hasil melalui tindakan, risiko, keingintahuan, dan keberanian)
Pemimpin masa depan yakni pemimpin yang berorientasi pada hasil, melihat dirinya sebagai katalis –yang berharap mendapat hasil besar, tapi menyadari sanggup melaksanakan sedikit saja bila tanpa perjuangan dari orang lain. Pemimpin yang menyerupai ini membawa antusiasme, sumber daya, tolerasi terhadap risiko, disiplin dari seorang “entrepreneur”.
Selain empat kondisi di atas, terdapat pula beberapa falsafah pemimpin yang harus dipegang teguh pemimpin masa depan Indonesia. Pertama, pemimpin harus punya integritas. Bukanya kita selalu selalu mengatakan, paling lezat berafiliasi dengan orang yang mempunyai integritas. Kedua, pemimpin harus mengakui akan adanya perbedaan dan keanekaragaman bangsa kita. Dengan demikian, pemimpin masa depan negeri ini bisa mengelola segala perbedaan budaya, latar belakang suku dan agama, serta kepentingan seluruh elemen bangsa ini kemudian mengubahnya menjadi peluang dan kelebihan. Makara pemimpin masa depan yakni pemimpin ang berpikiran terbuka (open minded).
Selain itu, pemimpin masa depan yakni pemimpin yang sadar betul bahwa segala tindakan dan keputusannya akan besar lengan berkuasa terhadap orang lain atau sekelompok masyarakat. Dan ini juga yang melandasi kepemimpinannya menjadi begitu tenggang rasa dengan nasib dan derita rakyatnya. Dalam sejarah mungkin kepedulian Umar bin Khaththab menyerupai cerita yang tidak mungkin bagi pemimpin masa sekarang. Umar memanggul sendiri sekarung gandum dikala ia mendapati seorang ibu memasak gres untuk mendiamkan anaknya yang lapar. Jika ada perasaan tenggang rasa menyerupai ini sedikit saja dikala ini, tentu rakyat korban Lumpur Lapindo tidak akan mengalami penderitaan yang menahun.
Advertisement